Wednesday, January 14, 2009

21-30

adalah pada waktu tengah malam
meletuplah bunyi seperti meriam
habislah terkejut sekalian alam
serasa dunia bagaikan karam

ayam berkokok haripun siang
undurlah orang daripada sembahyang
turunlah pasir bagai dikarang
habislah terkejut sekalian orang

pasir disangka hujan yang titik
jatuh di atap bunyinya mengeritik
hari yang terang kelam berbalik
air yang hilir menjadi mudik

tiadalah beberapa lamanya selang
turunlah abu bagai dituang
gegera gempar sekalian orang
terkejut melihat sekalian tercengang

abu yang turun sebagai ribut
rupanya alam kelam kabut
datanglah banjir mudik dari laut
terdampar ke laut perahu hanyut

bunyi bahananya sangat berjabuh
ditempuh air timpa abu
berteriak memanggil anak dan ibu
disangkanya dunia menjadi kelabu

asalnya konon Allah Taala marah
perbuatan Sultan Raja Tambora
membunuh tuan haji menumpahkan darah
kuranglah pikir dan kira-kira

Haji Mustafa konon namanya
Rum yang mulia nama negerinya
dengan Sayid Madinah sama turunnya
di Tanah Tambora tempat singgahnya

sebab kelakuannya wa'llahu a'lamu
karena hamba nin tiada bertemu
daripada orang berkabar makanya tahu
yang melihat sekali baharulah tentu

/4r/ berkat sudah mengunjung Baitullah
segala mintanya diterima Allah
dari tanah terbit api menyala
kayu dan batu hangus dan belah

No comments:

Post a Comment